Kamis, 27 Juni 2013

Sungai Pengabai

Nyali tak lagi menciut dalam kabut yang semakin berlutut
Kau boleh membawa pergi kata yang mencari arti dimana mereka berlari
Dalam asap hijau yang tak pernah melepaskan tangan kering mereka
Jarak yang semakin terbatas dengan para pengawas yang membatas di kapas kapas pembatas.
Kalau kau berlari sejauh mega yang tak mengerti kemana engkau beradu mengadu rancu
Kau mungkin terbawa arus kurus pembawa benih

Menerpa lirih
Menyapu bersih
Kapur  kapur sirih
Dari balik benih

Di jalan apa saja kau meyakini secuil perekat gerbang pembawa naluri
Kan kau temukan jiwa nadi arus sungai pengabai jiwa yang terbengkalai

Ujung sampan pembawa lotus hingga yang meletus bagai melitus
Ujung kurus yang melurus
Ujung kurus yang merebus
Ujung jurus yang mengapus
Ujung kurus yang mengutus

Cukup dua sampan yang harus bergerak lurus
Dan jangan ada lagi tali pengikat yang melemparkan kawat pesawat yang mulai berkarat dan tak berserat.
Merebah dalam hitungan nadi yang berdetik

Dan kau kan melihat kaca menara yang terbang di angkasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar