Mulutmu memang tak jinak mengeluarkan
banyak asap yang dapat mencekik setiap orang. Kau seharusnya masuk penjara
dengan tuduhan membunuh orang.
Sudah berapa banyak jiwa yang kau bunuh?
Jiwa memang tidak terlihat tapi mereka
bisa merasakan bagaimana si mulut buaya memakan sedikit demi sedikit mental
mereka.
Dari jiwa yang berlari
Mengejar sedikit nyawa yang berseri
Kemana mereka pergi tak sesungguhnya
berkata kapan mereka mati
Dari bilik nadi yang menuai emosi
Kau bawa lagi sepasang jeruji
Yang menyita kiasan bergerigi
Jaungkauan asap yang menelusuri
Kain mori penutup hati
Baik kata dalam sampah
Menjelujur dalam bongkah
Bersenyawa dengan amarah
Yang tak pernah berkerah
Hati hati dengan si pesilat lidah
Tapi punya nyali tuk bertuah
Hanya merekah sebagai sampah
Merah tak berdarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar