Senin, 24 Juni 2013

Kata Dibalik Cerita

Dua sinar rembulan yang menyapa menyemburkan tinta emasnya.
Dari yang sudah kusam dan tidak bercahaya.
Tertawa kembali dengan lelucon bambu.
Yang selalu tersenyum dikala sinar berlalu.
Dengan membawa tali-tali pengais luka.
Jaraknya yang melintang diantara kerasnya gelombang.
Satu kata dibalik cerita.
Kebodohan kelam yang sudah tenggelam.
Membawa kembali jiwa yang  runyam

Sepotong angin yang sudah pupus tak pernah lagi menentang roda yang berputar.
Seakan ada bayangan lain yang kembali menyapa.
Disana juga ada setitik nadi, dimana terdapat embun yang berputar.
Tak pernah lagi senyuman itu kembali tersirat.
Ketika ego mulai menjadi tembok-tembok besar.
Jadilah mereka serpihan pasir.
Yang kembali menghangatkan kulit empuknya.
Terkadang membesar dan terkadang menyusut.
Jiwa pemberani yang tahan diterpa karang yang menyimpan semburan dari nadi mereka yang kering dan terbakar.
Sakit diterjang ombak.
Perih disayat pasang

Hitam ditusuk sinarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar