Hanya mereka yang mengatakan bahwa tak
sedikitpun dari mereka berkata tidak.
Dalam api perunggu yang telah lama
terbuang dalam paruh waktu yang mulai menyusut.
Dan kini hanya ada satu kata maaf yang tak
pernah keluar dari mulut mereka.
Aku tak pernah memakan angsa yang berlari
memotong jalanku.
Hanya saja aku teluka ketika mereka
menghembuskan nafas ke arah makananku.
Mereka seperti kelinci yang memakan halus
kerbau perkasa milik tetangga.
Dari waktu yang mulai kelam hingga fajar
yang mulai gemelintang.
Setidaknya kau memang tak mengerti
langkahku.
Tapi apakah kau tega memeotong langkah
yang sudah lama aku rajut.
Kau memag menganggap ini hanyalah suatu
hal yang sepele dan tak berguna tanpa merasa terbuai dengan sesuatu yang ada.
Mereka pikir aku hanya sesuap ikan yang
berlayar di penguhujung tombak yang tak pernah mau mengira bahwa aku berhak
memilih jalanku.
Berteriaklah saja dengan tubuhmu
Kau berlari
Kau tertawa
Kau menghilang
Lakukan saja
Tapi aku akan berubah menjadi gajah
raksasa jika kau berani memakan jalan-jalan yang telah kuukir sejauh rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar