Terlentangku bernafas dalam uap
Menyolot nyawa yang hijau dipeluknya
Kata terakhir untuk sang bunda
Tidakkah ia berlari didalamnya
Nafasku mulai jenuh dengan alergi yang
menyentuh
Tembok hitam pembual nafsu
Masa pembawa bekas di batin
Telah luput sampai di ubin
Berduel dengan nikotin
Hingga menusukku menjulur latin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar